Senin, 02 Juni 2008

Telah Dibuka...!! Lamaran menjadi Ki Ageng Babad Alas

Lahirnya desa kalo dilihat dari sejarah kuno, biasanya dimulai bukan dengan undang-undang. Tapi dari suatu proses Babad Alas. Untuk jaman sekarang mungkin babad alas ini tidak harus diartikan secara harfiah walau masih mungkin. Tapi disini terdapat nilai penting dari proses terlahirnya eksistensi sebuah desa, yang notabena terlahir dari sebuah prosesa kultural. Disana ada tokoh yang cukup ulet, tabah, berani, sebagai inovator, kreator dan pejuang yang tangguh untuk mbabad alas permasalahan yang ada di desa yang masih liar, semrawut, dan tidak digaji, karena bekalnya adalah dengan semangat gotrong royong. Baru dengan berinteraksi secara kolektif bersama warga itulah terbentuk susunan taman sari bahkan makmur seperti kerajaan Majapahit dari alas tarik, atau mataram dari alas mentaok dsb. Nah...disinilah dibutuhkan sang semar sebagai pamomong para pejuang ini....yang bisa memfasilitasi, dan cukup sakti untuk melindungi, bahkan membimbing Satria yang diembannya, ketika para ki ageng ini sedang mbabad alas. Sepertinya pemerintah Pusat akan diterima dengan lebih simpatik oleh rakyat bila mau menempatkan diri sebagai Semar deh... Siapa mau jadi Ki Ageng Babad Alas......?????

Tidak ada komentar: